Mesjid Dian Al Mahri dikenal juga dengan nama Mesjid Kubah Emas (mesjid 20 trilyun) adalah sebuah masjid yang pembangunannya di danai dengan dana pribadi Hj. Dian Al Mahri atau Hj. Dian Djuriah Maimun Al Rasyid, pengusaha asal Banten sebesar Rp 20 trilyun. Mesjid atau masjid ini selain sebagai menjadi tempat ibadah shalat bagi umat muslim sehari-hari tetapi juga menarik perhatian banyak orang karena kubah emas nya yang berjumlah 5 buah.
Mesjid atau Masjid Dian Al Mahri terletak di tepi jalan Raya Meruyung, Limo, Depok di Kecamatan Limo, Depok. Pembangunan masjid ini memakan waktu 5 tahun. Dibangun sejak tahun 2001 dan selesai sekitar akhir tahun 2006 dan dibuka untuk umum pada tanggal 31 Desember 2006.
Dengan luas kawasan 50 hektare, bangunan masjid ini menempati luas area sebesar 60 x 120 meter atau sekitar 8000 meter persegi. Masjid ini sendiri dapat menampung sekitar kurang lebih 20.000 jemaah. Kawasan masjid ini sering disebut sebagai kawasan masjid termegah di Asia Tenggara dengan 6 menaranya yang menjulang setinggi 40 meter.
Secara umum, arsitektur masjid mengikuti tipologi arsitektur masjid di Timur Tengah dengan ciri kubah, minaret (menara), halaman dalam (plaza), dan penggunaan detail atau hiasan dekoratif dengan elemen geometris dan obelisk, untuk memperkuat ciri keislaman pada arsitekturnya. Gini-gini juga saya sedikit mengerti tentang arsitektur lho...
Masjid Dian Al Mahri / Masjid Kubah Emas / Mesjid 20 trilyun ini memiliki Kubah emas berjumlah 5 buah, kubah utama atau yang terbesar memiliki diameter 20 meter. Semua kubah dilapisi emas setebal 2 mm - 3 mm. Bagian potongan kubah emas tersebut ketika datang diangkut menggunakan 2 buah kontainer.
Pada bagian interior masjid terdapat pilar-pilar yang menjulang tinggi guna menciptakan skala ruang yang agung. Ruang masjid didominasi warna monokrom dengan unsur utama warna krem, untuk memberi karakter ruang yang tenang dan hangat, menjadikan umat muslim nyaman dalam melakukan ibadah . Materialnya terbuat dari bahan marmer yang diimpor dari Turki dan Italia. Di tengah ruang, tergantung lampu yang terbuat dari kuningan berlapis emas seberat 2,7 ton yang diimport dari Italia.
Masjid Dian Al Mahri / Masjid Kubah Emas ini memang terlihat megah tetapi megah atau tidaknya sebuah mesjid jangan sampai melupakan fungsi utamanya yaitu tempat ibadah umat islam, Kegiatan - kegiatan perayaan hari besar, diskusi, kajian agama, ceramah dan belajar Al qur'an . Akar kata dari masjid adalah sajada yang berarti sujud atau tunduk.
Saya sangat mengharapkan komentar dari pembaca artikel ini untuk kemajuan blog ini. Berkomentarlah sesuai isi artikel dan bukan spam. EmoticonEmoticon