Maksud dan tujuan penulisan artikel ini agar kita mengenal rupa dan jenis ular berbisa yang ada diindonesia dan bisa waspada bila berada dekat dengan jenis-jenis ular tersebut. Kita langsung saja, berikut ini adalah 5 jenis
ular paling berbisa yang ada diindonesia :
1.
King cobra (Ophiopagus Hannah).
Bila dibandingkan dengan cobra biasa, warna kulit King Cobra agak gelap. Berbadan ramping dan panjang. Dengan panjang 2 meter bahkan sampai 7 meter saat dewasa. Habitat asli hewan ini adalah dataran rendah, hutan tropis dan padang rumput hingga ketinggian 1800 meter diatas permukaan laut. Dan banyak ditemukan di pulau Jawa, Sumatera, Sulawesi dan Kalimantan.
Ular ini sering bersembunyi didalam lubang tikus karena makanan utamanya adalah tikus. Dia juga memakan ular lain atau bersifat kanibalisme. Seperti dipedesaan biasanya ada tumpukan genting disamping rumah yang juga merupakan tempat favorit ular ini bersembunyi. Jika hendak menyerang, King cobra akan berdiri sepertiga dari badannya. Terlihat sangat anggun ketika sedang berdiri dengan leher mengembang tetapi dibalik itu semua tersimpan bahaya yang mematikan.
Ular ini memiliki bisa yang sangat lengkap dan mengandung neurotoxin, cardiotoxin, dan hemotoxin. Dia menggigit korbannya kemudian meracuni korbannya dengan bisa yang dia punya dengan akibat sangat fatal. Jika tergigit, korbannya akan mengalami mual, muntah, sakit kepala, pendarahan, pusing atau vertigo, pingsan, hingga kematian.
2.
Welang (Bungarus fasciatus)
Ular ini biasa ditemukan di pinggir sungai. Dan sebutan "welang" diadaptasi dari kata "belang". Dengan kulit bergaris-garis hitam dan kuning yang merupakan sejenis ular berbisa anggota suku Elapidae. Ular ini menyebar hampir di seluruh negara di Asia, termasuk Indonesia. Habitatnya di daerah pegunungan dengan ketinggian 2.300 meter diatas permukaan laut. Namun juga kini kerap dijumpai di wilayah hutan maupun rawa. Ia gemar bersembunyi dibawah tumpukan kayu dan batu.
Ular ini tak mau menggigit di siang hari namun agresif di malam hari. Makanan dari ular ini adalah katak bahkan sesama ular welang sendiri. Jenis racun yang dimiliki oleh ular ini adalah neurotoxin yang memiliki efek ngantuk bagi korban yang terkena gigitannya. Oleh sebab itu disarankan bagi korban yang terkena gigitan ular Welang jika mulai terasa ngantuk jangan pernah tidur karena akan menimbulkan kematian. Panjang dari ular welang bisa mencapai 2 sampai 3 meter. Ular Welang dapat ditemukan di Jawa, Kalimantan, Borneo, Kepulauan Mentawai, Kepulauan Natuna, Sumatera dan Ambon.
3.
Weling (Bungarus candidus)
Ular ini banyak ditemukan di daerah Cirebon-Indramayu. Panjangnya hanya 2 meter saja. Weling tidak jauh berbeda dengan Welang hanya saja tubuhnya lebih kecil dengan belang warna putih dan hitam.
Ular Weling biasa ditemukan dipinggir pinggir sungai. Ia menyukai lokasi hutan yang kering dan panas seperti hutan mangrove, semak belukar, perkebunan atau lahan pertanian.
jenis ular ini
kerap juga ditemukan muncul di pemukiman warga.
Bisa yang dimiliki oleh ular weling adalah Neurotoxin. Racun ini dapat merusak saraf dan membawa kelumpuhan seketika. Meski gigitannya tidak menimbulkan sakit namun efeknya fatal berkisar 5-20 jam.
Ular ini tidak agresif. Dia hanya akan menyerang jika terpaksa. Mereka lebih memilih untuk menutupi kepala mereka dengan buntut mereka daripada mencoba menggigit. Mereka biasa berdiam di dekat sumber air, seperti sawah, ular ini juga kadang-kadang menggunakan lubang tikus sebagai tempat persembunyiannya. Ular ini bersifat pemalu dan biasanya bersembunyi dalam tempat tertutup pada pagi hari. Mereka aktif pada malam hari pada jam 9 dan 11 malam dimana mereka akan keluar dari tempat persembunyiannya.
4.
Kobra jawa (Naja Sputatrix)
Naja Sputatrix atau ular sendok atau kobra jawa memiliki ukuran 2 hingga 3 meter saat dewasa. Serupa tapi tak sama dengan king cobra dan juga kobra jawa tidak bisa berdiri seperti king cobra.
Racunnya yang bernama Hemotoxin dan Postsynaptic neurotoxins, ini memang tidak selalu mematikan tapi korban akan mengalami memar, sakit, bengkak, necrosis hingga pembusukan luka yang berakibat amputasi. Bahaya dari ular Cobra adalah dia mampu menyemburkan bisanya ke korban.
Sama seperti King Cobra, ular cobra sering ditemukan di lubang-lubang tikus. Habitat aslinya ada di sawah, padang rumput, sungai dan hutan tropis. Ular ini banyak ditemukan di pulau Jawa, indonesia.
5.
Ular tanah (Calloselasma rhodostoma)
Ular Tanah atau yang biasa disebut gibug oleh orang sunda, tinggal di tanah dan berkamuflase di antara dedaunan kering.
Ular ini sangat berbisa dan dapat menggigit dengan sangat cepat. Bisa yang dimiliki oleh ular tanah ini adalah bisa Hemotoxin yang memiliki efek sensasi panas yang membakar bagi korbannya. Gigitan dari ular ini terkenal sebagai "pembusuk jari" karena jika anda tergigit di jari, kemungkinan besar jari tersebut harus diamputasi. Kebanyakan gigitan akan menyebabkan kematian jika tidak segera pergi ke rumah sakit.
Mereka merupakan ular pemalas yang tidak akan bergerak atau kabur saat ada orang yang berjalan ke arah mereka, melainkan mereka akan hanya diam di tempat dan menggigit orang yang mendekatinya, setelah menggigit mereka biasanya masih akan berdiam di tempat yang sama. Ular ini merupakan penyebab kasus gigitan terbanyak di seluruh daerah penyebarannya. Ular ini ditemukan di Jawa.
Panjang dari ular tanah sendiri tidak terlalu panjang hanya 80 cm saja. Hanya saja ukurannya yang tidak panjang membuat ular ini terlihat 'bantet'.
Artikel tentang ular berbisa di indonesia ini saya tulis karena terinspirasi dengan kasus meninggalnya penyanyi dangdut irma bule yang belum lama ini tergigit ular king cobra yang menemaninya dalam aksi panggungnya.
Dari kasus ini kita bisa menyikapi dengan bijak bahwa jenis ular khususnya yang berbisa merupakan jenis ular yang berbahaya yang harus diperlakukan dengan hati-hati dan bila tergigit harus cepat dilakukan tindakan medis tanpa ditunda-tunda apalagi bila yang menggigit adalah salah satu dari 5 jenis ular paling berbisa diindonesia ini.