Arya si anak raksasa dari karawang. Anak ini baru berumur 10 tahun, tetapi yang sungguh mengejutkan adalah bobot tubuhnya yang mencapai 140kg yang bahkan melebihi rata-rata bobot tubuh orang dewasa sekalipun. Siapakah arya? Arya ini bukan anak azis gagap yang pelawak itu. Dia hanyalah seorang bocah biasa yang berasal dari Kampung Pasir Pining, Desa Cipurwasari, Kecamatan Tegalwaru kabupaten karawang yang mengalami obesitas.
Arya mengalami obesitas atau kegemukan yang parah. Obesitas yaitu suatu kondisi medis berupa kelebihan lemak tubuh yang terakumulasi sedemikian rupa sehingga menimbulkan dampak merugikan bagi kesehatan, yang kemudian menurunkan harapan hidup dan/atau meningkatkan masalah kesehatan. Seseorang dianggap menderita kegemukan (obese) bila indeks massa tubuh (IMT), yaitu ukuran yang diperoleh dari hasil pembagian berat badan dalam kilogram dengan kuadrat tinggi badan dalam meter, lebih dari 30 kg/m2.(wikipedia).
Anak bungsu dari pasangan Ade somantri (44) dan Rokayah (35) ini sehari-harinya hanya bisa bermain okulele, main game di handphone dan menonton televisi saja. Padahal dia sangat rindu ingin bisa bermain dengan teman-temannya diluar sana. Tapi jangankan untuk berlari-larian, berjalan sejauh 10 meter pun ia sudah kelelahan. Semakin hari bobot tubuhnya semakin bertambah, yang membuat penderitaannyapun bertambah. Kebahagiannya seolah direnggut seiring bobot badannya yang bertambah berat.
Menurut paman Arya, H Bandi (54), berat badan keponakannya dulu tidak sebesar sekarang. anak itu sempat diberi vitamin karena bobot badannya terlalu kecil dan tidak bertambah. "Makannya biasa seperti orang lain. Tiga kali sehari," ungkapnya. Saat umur lima tahun, kata Bandi, tubuh Arya mulai berubah. Menginjak kelas satu SD, badannya terus membesar dan terlihat mencolok dibandinganak-anak seusianya. "Saat tubuhnya mulai membesar, dibawa ke dokter di karawang . Dan hasilnya baik-baik saja," paparnya. Rokayah (35) mengatakan saat kelas 2 SD tubuh anaknya lebih besar lagi. Akhirnya ia bersama suami memutuskan kembali memeriksakan anaknya ke dokter. "Waktu itu yang memeriksa dokter Asikin. Dan hasilnya Arya dikatakan baik-baik saja," tuturnya. Pola makan Arya kata Rokayah juga seperti anak-anak yang lain. Sehari makan dua kali, terkadang tiga kali. "Arya jarang jajan," ungkapnya.
Sebenarnya Arya adalah murid yang berprestasi dan selalu menjadi juara kelas. Wali Kelas 2 SDN Cipurwasari, Sukesem S.Pd, yang sempat menjadi guru pendamping Arya mengatakan, muridnya salah satu siswa yang berprestasi. Dari kelas 1 hingga kelas 2 selalu menjadi juara kelas. Namun sayang, menginjak kelas 3 semester pertama, Arya tidak bisa sekolah karena terkendala berat badan. "Kami terus memberi bantuan moral, agar Arya kembali lagi sekolah," ujarnya.
Kini Arya mendapatkan pengobatan serta observasi dari pihak puskesmas, Loji, Tegalwaru, selama satu tahun. Diharapkan melalui program pengobatan tersebut bisa mengurangi berat badannya sehingga bisa kembali melanjutkan sekolah. Pihak Puskesmas Loji saat ini telah membuat schedule pengobatan dengan mendatangi langsung pasien di rumahnya. Lewat schedule itu nantinya bisa mendapatkan data konkrit per hari perkembangan kesehatan Arya, selama satu tahun. Kepala UPT Puskesmas Loji, Tegalwaru H.Ujang Suryana menyampaikan "Saya berharap dengan adanya kunjungan yang kami laksanakan, mudah-mudahan bisa membuat Arya kembali normal," ucapnya. Yup...mudah-mudahan Arya si anak raksasa ini bisa kembali normal dan bisa bermain bersama anak-anak sebayanya lagi ya sob...(sumber: Radar-karawang.com).